Menulis agar lebih hidup
Salam gila pemirsa... Blog ini hanya untuk menuangkan ide, gagasan dan pikiran melalui kata kata, selain itu jga untuk sekedar mencurahkan isi cerita yg pernah terjadi supaya tetap abadi didunia maya yg keparat ini... Silakan dibaca semoga tidak bermanfaat, aminnnnn..
Thursday, May 25, 2017
Monday, August 1, 2016
TIPS: CARA MUDAH (TUBLES) MENAMBAL BAN DITENGAH HUTAN YANG SEPI
Pernahkan anda
melakukan perjalanan jauh seharian penuh dengan melintasi jalan aspal, jalan
tanah, jalan bebatuan, lumpur hingga melewati 2 sampai dengan 3 gunung dalam
perjalanan..?
Jika belum pernah
berarti anda termasuk orang yang malas berpergian jauh menggunakan kereta hanya
untuk bertemu dan bertamu pada rumah sahabat, saudara bahkan kenalan yang baru
anda kenal yang jauh dari tempat asal anda tinggal. Namun, jika anda sudah
pernah melakukan perjalanan jauh te4rsebut anda akan tau kenikmatan dan
keresahan selama perjalanan.sebagai penulis amatiran, saya merekomendasikan
anda untuk membawa perlengkapan seperti Uang, Korek Api, Pisau Columbia dan
botol aqua besar yang sudah di isi air minum hingga penuh. Perlengkapan
tersebut akan bermanfaat nantinya menurut fungsi masing-masing.
Dalam perjalanan jauh hal yang paling menakutkan adalah
bocor atau kempesnya ban kereta ditengah2 hutan yang sepi dan tak berpenghuni.
Nah, jika hal ini
terjadi maka langkah2 yang harus dilakukan sebagai berikut:
1.
Ambillah sajadah(sarung jg boleh),
ambillah wuzuk dan shalatlah karena itu pertanda bahwa anda belum shalat. Jika
memang shalat wajib sudah dilakukan maka shalat sunatlah sekali lagi. Setelah
shalat ucapkanlah terimakasih pada Tuhanmu karena telah membuat keretamu
berhenti dan anda sudah mengingat akan shalat. Jika hal tersebut tidak terjadi
maka kebiasaan pengendara akan lalai dengan sendirinya diperjalanan terlebih
pemandangan kiri kanannya yang indah menawan
2. Meminta atau menunggu mobil(mobil angkutan diutamakan) lewat agar bisa
membantu bantuan agar kereta bisa dinaikkan ke atas mobil dan akan diturunkan
pada bengkel2 terdekat yang ada nantinya.
#jika ban bocor jangan paksa kereta untuk berjalan karena akan hancur dan retak ban dalan nantinya dan bahkan dapat merusak ban luar
#jika ban bocor jangan paksa kereta untuk berjalan karena akan hancur dan retak ban dalan nantinya dan bahkan dapat merusak ban luar
3. Jika langkah 1 dan 2 tidak berhasil dan tidak memihak kepada anda, silahkan
mencoba hal ini:
Ambillah pisau columbia anda dan
congkellah ban luar hingga ban dalam dapat terlihat. Selanjutnya carilah
rumput2 dan dedaunan2 tua, muda ataupun kering sebanyak2nya dan masukkan
kedalam ban luar tersebut hingga padat. Hal semacam ini sangat jarang ada yang
melakukan, bahkan kemungkinan besar pembacapun menganggap hal ini konyol. Namun
dalam prakteknya cara ini bisa di andalkan jika memang kondisi sudah sekarat.
setelah ban terasa padat anda sudah bisa berjalan kembali, tapi ingat !!! anda tidak bisa melaju dengan ce3pat dan harus exstra hati-hati saat anda berbelok.
@Selamat mencoba
Berdasarkan pengalaman penulis
#AnehMemang
“Jangan Percaya Jika Tidak Pernah Berbuat”
setelah ban terasa padat anda sudah bisa berjalan kembali, tapi ingat !!! anda tidak bisa melaju dengan ce3pat dan harus exstra hati-hati saat anda berbelok.
@Selamat mencoba
Berdasarkan pengalaman penulis
#AnehMemang
“Jangan Percaya Jika Tidak Pernah Berbuat”
#CARA MEMBUAT WANITA PENASARAN#
Sebenarnya
cukup banyak cara membuat seorang wanita terlebih yang anda sukai merasa
penasaran. Wanita cenderung memaknai suatu kejadian dengan perasaannya, maka
jangan heran kalau wanita pernah mengatakan:
1. Saya MERASA bahagia bisa dekat kamu hari ini.
1. Saya MERASA bahagia bisa dekat kamu hari ini.
2.Saya rasa cuaca hari ini tidak seperti
biasanya deh.
Dua hal diatas tersebut adalah hal yang
pasti anda pernah mendengarkannya.
Jika
anda mau diingat oleh orang yang anda sukai maka buatlah dia penasaran terlebih
dahulu.
caranya: mintalah pinjaman uang sama dia, mintalah yang lumayan banyak dan berjanjilah akan melunasinya bulan depan. Hal yang harus anda lakukan selanjutnya adalah tidak membayar utangnya pada bulan depan.
caranya: mintalah pinjaman uang sama dia, mintalah yang lumayan banyak dan berjanjilah akan melunasinya bulan depan. Hal yang harus anda lakukan selanjutnya adalah tidak membayar utangnya pada bulan depan.
Nah dengan demikian anda akan selalu
diingat karena utang yang belum anda lunasi dan membuat dia penasaran kenapa
gak bisa dilunasi tepat waktu seperti yang sudah-sudah. Semakin lama anda tidak
membayar utang semakin lama pula ia ingat anda dan penasaran kepada anda.
NOTE: Pastikan anda pernah berhutang
sama wanita tersebut minamal 3x (tanpa berurutan),namun anda boleh membuat dia
ingat dan penasaran pada pinjaman ke4.
hahaha
Tuesday, February 23, 2016
My SKRIPSI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Secara teori, sebuah
negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang tidak lain bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya dalam hal kebersamaan.
Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang dibentuk oleh mereka ini
akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan hidup masyarakat berkaitan
dengan interaksi hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di
kehidupan sehari-hari, kebutuhan bersama itu sering diartikan sebagai
“kebutuhan publik”. Salah satu contoh kebutuhan publik yang mendasar adalah
kesehatan. Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat
kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat
mutlak, negara dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan yang
bermutu dan mudah didapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan
layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya puskesmas.
Di Indonesia puskesmas
merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan tingkat pertama. konsep puskesmas
dilahirkan tahun 1986 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional
(Rakerkesnas) I di Jakarta. Melalui rakernas tersebut timbul gagasan untuk
menyatakan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu organisasi yang
dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).[1]
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpaku kepada
masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Tujuan utama dari
adanya puskesmas yaitu menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan
biaya yanng relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan
kelas ekonomi menengah ke bawah.[2]
Kegiatan-kegiatan pokok
puskesmas semakin berkembang sejak berdirinya hingga sekarang. Berdasarkan buku
pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 18 usaha pokok kesehatan yang dapat
dilakukan oleh puskesmas, itupun sangat tergantung kepada faktor tenaga, sarana
prasarana, serta biaya yang tersedia berikut kemampuan dari tiap-tiap
puskesmas.
Penyuluhan kesehatan
masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap program
puskesmas, kegiatan penyuluhan dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas,
apakah diklinik puskesmas, rumah, dan kelompok-kelompok masyarakat. Dengan
demikian, seorang perawat atau petugas harus mampu menjalankan peranannya dalam
memberikan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, masyarakat, maupun
kelompok khusus, apakah itu dirumah sakit, klinik puskesmas, rumah bersalin,
dirumah maupun dimasyarakat dalam mengubah prilaku mereka kepada prilaku yang
sehat. Kunci keberhasilan daripada penyuluhan adalah sejauh mana kemampuan si
penyuluh (Komunikator) mampu melakukan komunikasi secara efektif terhadap sasaran (Komunikan), karena
komunikasi merupakan proses tercapainya kesamaan pengertian antara individu
yang bertindak sebagai sumber dengan individu yang bertindak sebagai pendengar.[3]
Dalam kehidupan
sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Kenyataannya
komunikasi secara mutlak merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari
kehidupan kita, tidak terkecuali bagi yang berstatus sebagai perawat yang
tugasnya sehari-hari berhubungan dengan orang lain. Entah itu dengan pasien,
teman, atasan, dan sebagainya. Maka komunikasi adalah sarana yang sangat
efektif dalam memudahkan perawat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik.
Sebagaimana kita ketahui pasien selalu menuntut pelayanan yang paripurna. Sakit
yang diderita pasien bukan hanya sakit secara fisik saja namun jiwanya juga
mengalami gangguan emosi. Penyebabnya bisa dikarenakan oleh proses adaptasi
dengan lingkungannya sehari-hari. disinilah peranan komunikasi mempunyai andil
yang sangat besar. Ada empat keharusan bagi perawat dalam serangkaian
komunikasi dengan pasien dan masyarakat.
Empat keharusan tersebut yakni: pengetahuan, ketulusan, semangat dan praktek.[4]
Istilah komunikasi
berasal dari kata latin communis,
yang artinya sama. Arti kata sama di sini menunjukkan sama makna diantara dua
orang atau lebih yang terlibat komunikasi dan dalam betuk percakapan atau
pertukaran informasi. Dalam komunikasi tidak hanya terjadi proses pemberitaan
informasi (sekadar mengetahui atau mengerti), tetapi juga adanya persuasif.
Persuasif adalah salah satu bentuk kesediaan orang untuk menerima suatu paham atau
keyakinan dan melakukan suatu tindakan ataupun perbuatan. Komunikasi merupakan
hal yang penting dalam keseharian kita, melalui komunikasi dapat terjalin suatu
hubungan dan kepercayaan antar individu. Bahkan melalui komunikasi dapat
mengubah kepercayaan, nilai, dan keyakinan yang dianut individu mupun kelompok.
Komunikasi memegang peranan besar karena pada dasarnya setiap manusia memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi sekalipun bentuk dan cara komunikasinya
berbeda-beda. Keterampilan berkomunikasi melibatkan aktifitas fisik,
psikologis, dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya, sosial,
pengalaman, usia, pendidikan, dan tujuan komunikasi.[5]
Dalam konsepsi
kesehatan secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan
pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan
menamkan keyakinan. Dengan demikian, masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan
mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan
kesehatan. Terkait dengan definisi tersebut, maka petugas peyuluh kesehatan
harus menguasai ilmu komunikasi dan menguasai pemahaman yang lengkap tentang
pesan yang akan disampaikan.
Tujuan dari penyuluhan
kesehatan adalah untuk mengubah perilaku kurang sehat menjadi sehat. Sementara
itu, sasaran penyuluhan kesehatan, seperti juga sasran pendidikan kesehatan,
meliputi masyarakat umum dengan orientasi masyarakat pedesaan, masyarakat
kelompok khusus, dan individu dengan teknik pendidikan kesehatan individual.[6] Perencanaan penyuluhaan merupakan kegiatan
bersama/tim dan harus didasarkan atas pengetahuan yang cukup tentang apa yang
akan diberikan penyuluh, program apa yang mempercepat penanggulangan, daerah
dan masyarakat yang menjadi sasaran, serta sarana yang bisa dipergunakan dan
dimanfaatkan.
Penyuluhan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran penduduk akan nilai kesehatan melalui
upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat dengan sadar mau mengubah
prilakunya menjadi prilaku sehat. Kegiatan penyuluhan dilakukan secara berkala
untuk kelompok-kelompok masyarakat diwilayah kerja puskesmas.[7] Tujuan
pokok dalam penyuluhan kesehatan adalah adanya perubahan prilaku, dalam teori
dinyatakan bahwa prilaku seseorang dipengaruhi oleh sikapnya. Kalau berhasil
megubah prilaku seseorang, maka ia akan mengubah perilakunya. Namun demikian,
hal ini tidak mutlak sebab dalam praktiknya tidak selamanya benar. Orang bisa
berperilaku bertentangan dengan sikapnya dan bisa juga merubah sikapnya sesudah
yang bersangkutan merubah perilakunya.
Jadi, dalam penyuluhan
ada beberapa hal yang dapat di evaluasi yang berkaitan dengan perilaku seperti
prilaku orang tua membawa anaknya ke puskesmas untuk dilakukan imunisasi,
anggota keluarga dlam masyarakat membuat jamban, menyediakan tempat penampungan
sampah sementara, dan lainnya.
Namun demikian, ada beberapa prilaku
yang tidak dapat diamati secara langsung seperti jamban dan tempat penampungan
sampah dipergunakan atau tidak. Dalam penyuluhan tentunya tidak dapat
dievaluasi secara tuntas (langsung) sebab perubahan prilaku membutuhkan waktu.
Program penyuluhan hanya bisa mengukur pada pengetahuan dan sikap mereka
terhadap kesehatan, yang Cuma merupakan tolak ukur sementara, atau tolak ukur
yang kemungkinan terjadinya perubahan prilaku, Sementara perubahan perilaku
dipengaruhi oleh beberapa diantaranya faktor sosial budaya, ekonomi, politik, faktor
sarana, dan faktor-faktor lain.[8]
Sekalipun berbagai
hasil telah banyak dicapai dan dilakukan, pelaksanaan puskesmas masih
menghadapi berbagai masalah diantaranya visi dan misi puskesmas belum
dirumuskan secara jelas sehingga pelaksanaan program puskesmas dan keterkaitannya dengan program pembangunan
kesehatan secara keseluruhaan belum berjalan maksimal. Keterlibatan masyarakat
yg merupakan andalan penyelenggaraan penyuluhan dan pelayanan kesehatan belum
dikembangkan secara optimal, sampai saat ini, puskesmas kurang berhasil
menumbuhkan inisiatif dan rasa memiliki serta belum mampu mendorong kontribusi
sumber daya masyarakat dalam penyelenggaraan upaya puskesmas.[9]
Pada umumnya banyak
faktor yang mempengaruhi kinerja seorang petugas kesehatan dalam mencapai
keberhasilan suatu program, namun keberhasilan program penyuluhan kesehatan tergantung dari komunikasi petugas
dalam melaksanakan peran dan fungsinya secara professional khususnya di Puskesmas
Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie. Selama ini penyuluhanan kesehatan
hanyalah sebatas penyuluh kesehatan yang bertugas memberikan informasi, Padahal
seorang perawat bukan hanya memberikan
informasi tetapi juga dapat berperan sebagai pendidik, motivator kesehatan, dan
agen perubahan (perubahan perilaku sehat). Hubungan komunikasi yang erat antara petugas kesehatan
dan masyarakat sangat penting dan harus terjadi interaksi sosial yang
bermanfaat. Petugas kesehatan harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang
mereka layani.
Puskesmas masih belum
berhasil dalam menggali, menghimpun dan mengorganisasi partisipasi masyarakat
serta membina kemitraan dengan sektor lain yang terkait. Selama ini penyuluhan
yang dilakukan perawat Puskesmas Peukan Baro masih kurang efektif dalam
komunikasi persuasif. Hal ini dapat dibuktikan dengan perilaku
masyarakat yang enggan membuat tempat sampah, pasien seolah tidak peduli akan
kesehatannya ketika sehat kembali karena sudah kebiasaan gaya hidup yang tidak
sehat dan selalu berpikiran kuno dengan menumpuk sampah di sudut rumah dan
membakarnya, kemudian masyarakat masih kurang memperhatikan kebersihan dalam
rumahnya sehingga banyak anak-anak yang terkena demam berdarah saat musim hujan
tiba, dalam hal kebersihan lingkungan juga masih cukup
memprihatinkan. Hal ini disebabkan karena ternak-ternak milik masyarakat
seperti sapi, kambing, dan kerbau masih berkeliaran bebas tanpa pengandangan.
Selain itu, dukungan dana/anggaran untuk petugas yang akan melakukan penyuluhan
juga masih tergolong sangat terbatas.
Berdasarkan uraian
tersebut maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Komunikasi Perawat dalam Memberi Penyuluhan Kesehatan (Study pada
Puskesmas Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah:
1.
Bagaimana komunikasi perawat dalam
memberi penyuluhan kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie ?
2.
Apa saja kendala komunikasi perawat
dalam memberi penyuluhan kesehatan di puskesmas Kecamatan Peukan Baro Kabupaten
Pidie ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang
hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah:
1.
Untuk mengetahui komunikasi perawat
dalam memberi penyuluhan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Peukan Baro Kabupaten
Pidie.
2. Untuk
mengetahui kendala komunikasi yang terjadi pada perawat dalam memberi
penyuluhan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian bersifat
teoritis dan manfaat praktis:
1.
Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambahkan khazanah ilmu pengetahuan terutama dalam bidang
komunikasi dan penyuluhan.
2.
Manfaat Praktis
a.
Menjadi pedoman sekaligus referensi bagi
mahasiswa yang ingin mendalami ilmu komunikasi dan penyuluhan, terutama
mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Ar-Raniry Banda Aceh
b.
Sebagai tambahan pengalaman dan wawasan
bagi peneliti sendiri tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan komunikasi
dan penyuluhan.
Saturday, December 26, 2015
SAMPAH (sebuah Karya Ilmiah)
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul “PENGOLAHAN
SAMPAH”.Karya ilmiah ini di susun sebagai salah satu tugas mata pelajaran
biologi.
Aktifitas
manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah
tidak berguna lagi sehingga diperlakukannya sebagai barang buangan yang disebut
sampah. Sampah secara sederhana diartikan sebagai sampah organik dan anorganik
yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi di suatu daerah. Sumber
sampah umumnya berasal dari perumahan dan pasar.
Pengelolaan
sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang didalamnya
terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat
yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik
biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tanaman sehingga hasil tanaman
akan aman bila dikonsumsi.
Dalam
penyusunan karya ilmiah,ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuankami. Namun sebagai manusia biasakami tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa.
Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya
ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.
Penulis
Juni,2012
DAFTAR ISI
Kata pengantar
............................……………………………………….............……………………………………….i
Daftar isi
…………………………………………………………….............……………………………………..ii
Bab 1
Pendahulua.………………………………………..............…………………………….……….1
1.1 Latar
Belakang
Masalah………………………………………….……………...........………….………………………1
1.2
Identifikasi
Masalah……………….……………………………………………...........…….………………………1
1.3 Rumusan
Masalah……………………………….…………………………...........……….………………………2
1.4 Tujuan
Penelitian………………………...…………………………………..........….………………………….2
1.5 Manfaat
Penelitian…………………………………...………………………..........….………………………….2
BAB 2 Pembahasan………………..……………………………..........………………………………..3
1.1 Pengertian
Sampah………………………………...………………………………………..........…………………3
1.2
Jenis-jenis
Sampah………………………………………..............……………………..........…………………….3
1.3 Prinsip
pengolahan
sampah……………………………………………………………...........…..........…………………….5
1.4 Pengolahan
Sampah………………………………………………………..………………..........………………….6
1.5 Cara
Pengolahan
Sampah…………………………………………………………...………………….........…………….8
Bab 3 Penutup……………………………………………………………………........………………10
1.1
Kesimpulan……………………....……………………………………….......………………10
1.2
Saran……………………………………….……………………………………........……………….10
Daftar
Pustaka…………………………………….……………………………………........………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Kebersihan pangkal kesehatan, kata-kata ini sudah tidak
asing bagi kita.Di suatu lingkungn
sekoah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalahan tentang kebersihan.Hal
ini di sebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan.
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara
di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di Negara-negara
maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar
di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh
truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah
disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk
dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat.
Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu
penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering
dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti
sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain
dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi
barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.
1.2
Identifikasi Masalah
berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat di
identifikasikan masalah sebagai berikut :
1.Bagaimana cara mengatasi sampah di sekitar kita ?
2. Bagaimana cara mengelola sampah tersebut ?
3. Bagaimana agar sampah tersebut dapat di manfaatkan dalam
kehidupa sehari-hari ?
1.3
Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas,di rumuskan suatu masalah
yang akan di bahas dalam kary ilmiah ini yaitu :
Bagaimana cara penanggulangan sampah di sekitar kita serta
cara pengelolaan sampah tersebut agar
dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak di capai dalam
pedoman untuk melakukan suatu kegiatan yang telah di rumuskan.Adapun tujuan di
adakannya penelitian ini adalah :
1.Untuk membangkitkan kesadaran kita untuk tidak membuang
sampah sembarangan.
2. Untuk memberikan pengarahan bahwa membuang sampah pada
tempatnya itu sangat penting.
4. Untuk mengetahui pengaruh sampah dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis sampah
7. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sampah
8. Untuk mengetahui cara mengolah sampah
9. Mencoba menganalisis dan memecahkan masalah tentang
sampah.
1.5 Manfaat
Penelitian
1.Penelitian ini dapat membuka wawasan kita tentang kondisi
lingkungan di sekitar kita.
2.Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta
memperkenalkan manfaat pengolahan
Sampah.
3.Hasil penelitian ini di harapkan menjadi sumbangan ba
siswa mengenai latar belakang pengolahan
Sampah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian sampah
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan
dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau
dikelola dengan prosedur yang benar.Menurut kamus istilah lingkungan,sampah
adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa
atau utama dalam pembikinan atau pemkaian barang rusak atau bercatat dalam
pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau di tolak atau
buangan.Sedangkan kata bapak Dr.Tandjung,M.sc,sampah adalah sesuatu yang tidak
berguna lagi,di buang oleh pemiliknya atau pemakai semula.
Penumpukan sampah disebabkan oleh beberapa factor,
diantaranya adalah volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas
daya tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA), pengelolaan sampah dirasakan
tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan
kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari
sampah yang menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan akhir
(TPA).
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan,
dapat diartikan sebagai masalah kultural karena dampaknya mengenai berbagai
sisi kehidupan, terutama di kota besar. Berdasarkan perkiraan,volume sampah
yang di hasilkan oleh manusia rata-rata sekitar 0,5 kg/perkapita/hari,sehingga
untuk kota besar seperti Jakarta yang memiliki penduduk sekitar 10 juta orang
menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila tidak cepat ditangani secara
benar, maka kota-kota besar tersebut akan tenggelam dalam timbunan sampah
berbarengan dengan segala dampak negatif yang ditimbulkannya seperti pencemaran
air, udara, tanah, dan sumber penyakit.
Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa
meninggalkan sisa. Oleh sebab itu, pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai
tempat pembuangan akhir (TPA).
Sampah sebagai barang yang memiliki nilai tidak seharusnya
diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus dapat dimanfaatkan
sebagai bahan mentah atau bahan yang berguna lainnya.Pengolahan sampah harus
dilakukan dengan efisien dan efektif, yaitu sedekat mungkin dengan sumbernya,
seperti RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga jumlah sampah dapat dikurangi.
Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi
pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan
tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang
merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa
dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan aman bila dikonsumsi.
2.Jenis –jenis sampah
a.Berdasarkan sumbernya
1. Sampah alam
Sampah yang
diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang
alami,seperti halnya daun-daunan kering di hutan yang terurai menjaditanah . Di
luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
2.Sampah manusia
Sampah manusia
adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia,
seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor(sarana perkembangan) penyakit
yang disebabkanvirus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika
manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan
cara hidup yang higenis dansanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan
teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai
ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
3.Sampah konsumsi
Sampah konsumsi
merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata
lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang
umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun
masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses
pertambangan dan industri.
b.Berdasarkan sifatnya
1.Sampah organic
(degradable)
Sampah Organik,
yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun
kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
2.Sampah anorganik
(undegradable)
Sampah Anorganik,
yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus
makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku
dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat
dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman,
kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
c.Berdasarkan bentuknya
1.Sampah padat
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak
dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran
manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur,
sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini
dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik,
seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan
rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun
dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability),
maka dapat dibagi lagi menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara
sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur,
sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan
oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
Recyclable: sampah
yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi
seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan
tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper,
thermo coal dan lain-lain.
2.Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan
tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah
ini mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,
kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat
berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam
dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai
emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang
dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan
menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip
dengan jumlah konsumsi.
untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak
membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
3.Prinsip pengolahan sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam
pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4M, yaitu:
a.Mengurangi (Reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita
pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah
yang dihasilkan.
b.Menggunakan kembali (Reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai
kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa
Inggris: disposable).
c.Mendaur ulang (Recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna
didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah
banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d.Mengganti (Replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah
barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan
lama.
4.Pengolahan Sampah
Alternatif Pengelolaan Sampah :
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu
dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan
alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan
masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani
semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah
yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat
mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada
tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga
prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan
jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas
utama.
Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian
dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem
pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan
industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan
proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan
alur sampah.
Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi
nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan
organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di
daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai
tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk
sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu
dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan
penggunaan.
Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi
setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya.
Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu
saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara
maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya.
Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu
komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan
peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan
sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di
Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang
sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan
mempekerjakan 40,000 orang.
Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem
untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari
suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan
kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak
untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa
bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga
merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang
sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan
kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai
industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur
hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik
yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan
jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia
maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah mati,
akan mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke
tanah, batang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa
makanan, dan lain sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi
kemudian hancur menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya
semula tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang
unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda
organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri
dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan
manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang
melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak bahan organik
menjadi bahan yang mirip dengan humus. Hasil perombakan tersebut disebut
kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal sejak
berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa penggunaan kompos
sebagai pupuk telah dimulai sejak 1000 tahun sebelum Nabi Musa. Tercatat juga
bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi
pengomposan sudah berkembang cukup pesat.
Namun demikian, perkembangan teknologi industri telah
menciptakan ketergantungan pertanian terhadap pupuk kimia buatan pabrik
sehingga membuat orang melupakan kompos. Padahal kompos memiliki
keunggulan-keunggulan lain yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimiawi,
yaitu kompos mampu:(1)Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga
memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam penyerapan hara.(2)Meningkatkan
kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah dapat menyimpan air lebih ama
dan mencegah terjadinya kekeringan pada tanah.(3)Menahan erosi tanah sehingga
mengurangi pencucian hara.(4)Menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan
jasad penghuni tanah seperti cacing dan mikroba tanah yang sangat berguna bagi
kesuburan tanah.
5.Cara pengolahan sampah
Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat karena dari sampah
tersebut akan hidup mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri,pathogen) jadi
sampah harus betul-betul dapat diolah agar tidak menimbulkan masalah.
Pengolahan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai pemusnahan.
Cara pengolahan sampah adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan pengangkutan
Pengumpulan dan
pengangkutan sampah adalah tanggung jawab msing-masing rumah tangga / institusi
penghasil sampah harus membangun tempat pembuangan dan pengumpulan sampah, lal
diangkat keTSP(tempat pembuangan sementara, lalu ketempat pembuangan akhir).
2.Pemusnahan dan pengolahan
Pemusnahan dan
pengolahan sampah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1.Ditanam( land fill),yaitu membuat lubang didalam tanah
kemudian ditimbun dalam tanah.
2.Dibakar(incineration) yaitu membakar sampah dalam
incinerator.
3.Dijadikan pupuk misalnya kotoran hewan dikumpulkan menjadi
pupuk kompos.
Berikut adalah salah satu contoh pengolahan sampah yang
dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut :
Daur ulang Kaleng Bekas
Anda tentu sering merasa pusing bagaimana memanfaatkan
barang bekas, seperti kaleng susu, roti, atau yang lainnya. Anda tidak harus
langsung membuangnya. Dengan sedikit kreativitas dan ketekunan, anda pun dapat
membuat sesuatu yang lebih bermanfaat darinya. Anda pun dapat memanfaatkannya
untuk dapat digunakan sebagai wadah pensil, tempat sampah, tempat cucian atau
lainnya.
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah : kaleng bekas, cat
berwarna putih, pensil atau pulpen, cat akrilik. Hal pertama yang harus anda
siapkan adalah kaleng bekas sebagai bahan utama untuk dapat dimanfaatkan
kembali. Ambil kaleng bekas, kemudian dicuci sampai bersih, baik bagian dalam
maupun bagian luarnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran, baik
berupa bekas makanan, minyak atau pun debu yang menempel pada kaleng yang akan
digunakan. Setelah kaleng dibersihkan, kemudian dikeringkan agar dapat
dilakukan proses selanjutnya.
Setelah kaleng bersih dan kering, kemudian dilakukan proses
pelapisan kaleng dengan menggunakan cat berwarna putih. Warna putih dipilih
karena warna ini netral sehingga proses pengecatan warna selanjutnya akan lebih
mudah dan hasilnya pun menjadi maksimal serta sekaligus untuk melapisi merk
dari kaleng yang digunakan.
Setelah kaleng dilapisi warna putih, kemudian dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan. Tahap selanjutnya adalah dengan melukis kaleng
dengan menggunakan pensil atau pulpen. Pola gambar adalah sesuai dengan selera
anda. Anda dapat membuat gambar hewan, bunga, pemandangan, tokoh kartun, angka,
huruf, atau pola abstrak yang anda sukai. Setelah pola tergambar pada kaleng,
anda dapat mengecatnya dengan menggunakan cat akrilik. Warna untuk tiap motif
pun sesuai dengan kesukaan anda. Namun, bila anda mendaur ulang kaleng untuk
anak anda, anda dapat menggunakan warna cerah dan ‘ngejreng’ karena anak-anak
suka sekali bila barang mereka.
Karena ini adalah proses daur ulang dan dan dibuat secara
‘handmade’ maka hasilnya pun spesial. Tidak ada yang sama. Ini adalah salah
satu kelebihan membuat pola sendiri. Bila anda mengajak anak anda untuk mendaur
ulang kaleng bekas di rumah, ini akan membantu merangsang kreativitas anak
anda. Dan mereka pun akan bangga dengan hasil karya mereka sendiri. So,
manfaatkan kaleng bekas di rumah anda. Dan anda pun dapat berkreasi dengannya.
BAB 3
PENUTUP
1.Kesimpulan
Sampah
adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan
prosedur yang benar.
Jenis-jenis sampah dapat di bagi menjadi 4 yaitu :
Ø Berdasarkan sumbernya seperti :
a.Sampah alam
b.Sampah manusia
c. Sampah konsumsi
Ø Berdasarkan sifatnya seperti :
a.Sampah organic(degradable)
b.Sampah anorganik(undegradable)
Ø Berdasarkan bentuknya seperti :
a.Sampah padat
b.Sampah cair
prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah di kenal
juga dengan nama 4M yaitu : mengurangi,menggunakan kembali,mendaur ulang,dan
mengganti.
Cara
pengolahan sampah dapat di mulai dari pengumpulan dan pengangkutan serta
pemusnahan dn pengolahan.
2.Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan
menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan
sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih
menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu.
Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak
maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts,B.et al.Biologi Molekuler Sel,Edisi ke
dua,1994,Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta,1994.
Hhtp://id.wikipedia.org/wiki/kebersihan
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187
http://www.google.com
Bagimana dengan info yang kami sampaikan tentang Contoh
Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang ada diatas? kalau anda menyukai anda
tinggal copy paste saja tentang Karya Tulis Ilmiah Tentang Sampah yang kami
sampaikan diatas tersebut.Sehingga ada tinggal edit sesuaikan dengan
pengetahuan anda ya heheh..Terima kasih banyak atas kunjungan anda di blog kami
ini dan jangan lupa selalu ketahui disini dimana kami akan memberikan banyak
sekali tentang karya tulis ilmiah yang lainya disini, sehingga anda tidak akan
ketinggalan untuk mengetahui karya ilmiah yang lainya oke.
5.1. Pengertian TPA
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah
mencapai tahap terakhir dalam pengelolaan sejak mulai timbul di sumber,
pengumpulan, pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. TPA merupakan
tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan
terhadap lingkungan sekitarnya. Karenanya diperlukan penyediaan fasilitas dan
perlakuan yang benar agar keamanan tersebut dapat dicapai dengan baik.
Selama ini masih banyak persepsi keliru tentang TPA yang
sering dianggap hanya sebagai tempat
pembuangan sampah. Hal ini menyebabkan banyak pemerintah daerah merasa sayang
untuk mengalokasikan pendanaan bagi penyediaan fasilitas di TPA yang dirasakan
kurang prioritas dibandingkan dengan penggunaan sektor lainnya. Di TPA, sampah
masih mengalami proses penguraian secara alamiah dengan jangka waktu panjang.
Beberapa jenis sampah dapat terurai secara cepat, sedang yang lainnya lebih
lambat; bahkan beberapa jenis sampah tidak berubah sampai puluhan tahun;
misalnya pastik. Hal ini memberikan gambaran bahwa setelah TPA selesai
digunakanpun masih ada proses yang berlangsung dan menghasilkan beberapa zat
yang dapat mengganggu lingkungan. Karenanya masih diperlukan pengawasan
terhadap TPA yang telah ditutup.
5.2. Metode Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah mengenal beberpa metode dalam
pelaksanaannya yaitu :
5.2.1 Open Dumping
Open Dumping atau pembuangan terbuka merupakan cara
pembuangan sederhana dimana sampah hanya dihamparkan pada suatu lokasi;
dibiarkan terbuka tanpa pengaman dan ditinggalkan setelah lokasi tersebut
penuh. Masih ada Pemda yang menerapkan sistem seperti ini karena alasan
keterbatasan sumber daya (manusia, dana, dll)
Cara ini tidak direkomendasikan lagi mengingat banyaknya
potensi pencemaran ligkungan yang ditimbulkannya seperti :
Perkembangan vektr penyakit seperti lalat, tikus, dll
Polusi udara oleh bau dan gas yang dihasilkan.
Polusi air akibat lindi (cairan sampah) yang timbul.
Estetika lingkungan yang buruk karena pemandangan yang kotor
5.2.2 Controll landfill
Metode ini merupakan peningkatan dari open dumping dimana
secara periodik sampah yang telah tertimbun ditutup dengan lapisan tanah untuk
mengurangi potensi gangguan lingkungan yang ditimbulkan. Dalam operasionalnya
juga dilakukan perataan dan pemadatan sampah untuk meningkatkan efisiensi
pemanfaatan lahan dan kestabilan permukaan TPA.
Di Indonesia, metode control landfill dianjurkan untuk
ditetapkan di kota sedang dan kota kecil. Untuk dapat melaksanakan metode ini
diperlukan penyediaan beberapa fasilitas diantaranya :
Saluran drainase untuk mengendalikan aliran air hujan
Saluran pengumpul lindi dan kolam penampungan
Pos pengendalian operasional
Fasilitas pengendalian gas metan
Alat berat
5.2.3 Sanitary landfill
Metode ini merupakan metode standar yang dipakai secara
internasional dimana penutupan sampah dilakukan setiap hari sehingga potensi
gangguan yang timbul dapat diminimalkan. Namun demikian diperlukan penyediaan
prasarana dan sarana yang cukup mahal bagi penerapan metode ini sehingga sampai
saat ini baru dianjurkan untuk kota – kota besar dan metropolitan.
5.3. Persyaratan Lokasi TPA
Mengingat besarnya potensi dalam menimbulkan gangguan
terhadap lingkungan maka pemilihan lokasi TPA harus dilakukan dengan seksama
dan hati-hati. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sangat rincinya persyaratan
lokasi TPA seperti tercantum dalam SNI dan UU RI No.18 Tahun 2008, tentang Tata
Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah da; yang diantaranya dalam
kriteria regional
dicantumakan:
Bukan daerah rawan geologi (daerah patahan, daerah rawan
longsor, rawan gempa, dll)
Bukan daerah rawan hidrogeologis yaitu daerah dengan
kedalaman air tanah kurang 3 meter, jenis tanah mudah meresapkan air, dekat
dengan sumber air (dalam hal tidak terpenuhi harus dilakukan masukkan
teknologi)
Bukan daerah rawan topografis (kemiringan lahan lebih dari
20 %)
Bukan daerah rawan terhadap kegiatan penerbangan di bandara
(jarak minimal 1,5 – 3 meter)
Bukan daerah/kawasan yang dilindungi.
5.4. Jenis dan Fungsi Fasilitas TPA
Untuk dapat dioperasikan dengan baik maka TPA perlu
dilengkapi dengan rasarana dan sarana yang meliputi:
5.4.1 Prasarana Jalan
A. Jalan Masuk/Jalan Penghubung
Jalan masuk atau jalan penghubung adalah jalan yang
menghubungkan lokasi TPA dengan jaringan jalan kota (jalan utama). Prasarana
dasar ini sangat menentukan keberhasilan pengoperasian TPA. Semakin baik
kondisi jalan ke TPA akan semakin lancar kegiatan pengangkutan sehingga
efisiensi keduanya menjadi tinggi.
Konstruksi jalan TPA cukup beragam disesuaikan dengan
kondisi setempat sehingga dikenel jalan TPA dengan konstruksi :
Hotmix
Beton
Aspal
Perkerasan sirtu
Kayu
Dalam hal ini TPA perlu dilengkapi dengan :
Jalan masuk/akses ; yang menghubungkan TPA dengan jalan umum
yang telah tersedia.
Jalan penghubung; yang menghubungkan antara satu bagian
dengan bagian lain dalam wilayah TPA.
Jalan oprasi/kerja; yang diperlukan oleh kendaraan
pengangkut menuju titik pembongkaran sampah.
Pada TPA dengan luas dan kapasitas pembuangan yang terbatas
biasanya jalan penghubung dapat juga berfungsi sekaligus sebagai jalan kerja (
operasi ).
Adapun kriteria jalan masuk ke lokasi TPA adalah sebagai
berikut :
Merupakan jalan 2 arah
Kecepatan rencana kendaraan yang melintasi maksimum 30
km/jam.
Lebar perkerasan jalan minimum 8 m dan bahu jalan minimum 2
m (minimum ROW 12 m)
Kemiringan melintang 2%
Kemiringan memanjang + 1 o/oo (datar) dan elevasi jalan
diatas HHWL.
Konstruksi tidak permanent dengan tekanan gendar rencana
maksimum 8 ton. Mengingat kondisi pondasi dasar jalan masih mengalami penurunan
(settlement), disarankan memakai konstruksi paving sehingga memudahkan dalam
perbaikan badan jalan. Jalan dapat dirubah menjadi permanent apabila daya
dukung tanah sudah stabil.
B. Jalan Kerja
Jalan kerja merupakan jalan operasioanal yang berfungsi
sebagai lintasan kendaraan angkutan truk sampah untuk dapat sedekat mungkin
dengan lokasi penimbunan sampah.
Kriteria jalan kerja untuk lokasi TPA adalah sebagai berikut
:
Merupakan jalan 2 arah dengan sistem cul de sac.
Lebar badan jalan 4 m dan lebar bahu jalan minimum 1 m.
Pada tempat-tempat tertentu bahu jalan diperlebar untuk
dimanfaatkan sebagai lokasi penurunan sampah (tipping area).
Kemiringan melintang 2%
Kemiringan memanjang + 10/00 (datar) dan elevansi jalan
diatas HHWL.
Kecepatan truk rencana 20 km/jam.
Konstruksi tidak permanent dengan tekanan gandar rencana
maksimum 8 ton. Mengingat kondisi pondasi dasar jalan yang masih mengalami
penurunan (settlement), disarankan memakai konstruksi paving sehingga
memudahkan dalam perbaikan badan jalan. Jalan dapat dirubah menjadi permanent
apabila daya dukung tanah sudah stabil.
Lagu syukur
Subscribe to:
Posts (Atom)